Kudus – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kudus, Jawa Tengah, memperkirakan potensi zakat dari aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Kudus pada tahun 2024 dapat mencapai lebih dari Rp 12 miliar.
Kepala Baznas Kudus, Noor Badi, menyampaikan bahwa angka tersebut masih berupa prediksi dan potensi, mengingat masing-masing ASN berzakat sesuai penghitungan gajinya sebesar Rp 200 ribu. “ASN Pemkab Kudus ada sekitar enam ribuan, belum termasuk PPPK yang baru, jadi potensinya cukup besar. Namun, ini masih sekadar potensi,” ujar Noor Badi baru-baru ini.
Meskipun potensi zakat tersebut cukup besar, realisasi yang tercapai biasanya masih jauh dari perkiraan. “Tahun lalu, realisasinya mencapai Rp 5,4 miliar. Tahun ini kami targetkan menjadi Rp 7 miliar, semoga bisa tercapai,” tambahnya.
Baznas berharap pemerintah daerah dapat mendorong para ASN untuk bersedekah sesuai syariat yang benar, sehingga potensi penerimaan zakat dari kalangan ASN bisa dioptimalkan. Pj Bupati Kudus, HM Hasan Chabibie, menuturkan bahwa pemerintah daerah telah mengeluarkan surat edaran untuk berzakat yang ditandatangani oleh Sekretaris Daerah. “Namun, jika nanti dirasa masih kurang optimal, saya sendiri yang akan mengeluarkan edaran,” katanya.
Baru-baru ini, Baznas Kudus juga menyerahkan berbagai bantuan dari hasil zakat warga Kudus sepanjang tahun 2024. Bantuan tersebut meliputi gerobak jualan senilai Rp 93 juta dan bantuan pendidikan senilai Rp 200 juta. Penyerahan bantuan ini dilakukan secara simbolis oleh Pj Bupati Kudus HM Hasan Chabibie, didampingi Ketua Baznas Kudus Noor Badi dan Ketua Baznas Jateng Ahmad Daroji di Pendapa Kudus, Sabtu (20/7/2024).
Pada kegiatan ini, Baznas mengalokasikan zakat senilai Rp 396,1 juta untuk sepuluh jenis bantuan. Bantuan terbesar adalah untuk pendidikan, sebesar Rp 200 juta, diikuti oleh pemberian modal usaha senilai Rp 30 jutaan, bantuan gerobak dorong Rp 93 juta, bantuan bedah rumah Rp 17 juta, dan beberapa bantuan lainnya.
“Penyerahan ini adalah bukti nyata komitmen kami dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kudus,” tutup Noor Badi.
