Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, yang terletak di Jawa Tengah, telah menempuh langkah bersejarah dengan bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus. Proses ini menjadi bukti nyata dari upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu dan akses pendidikan tinggi di tanah air.
Menyambut kabar baik ini, Rektor IAIN Kudus, Abdurrohman Kasdi, mengungkapkan kegembiraannya atas lolosnya lembaganya dalam proses transformasi yang dimulai sejak awal tahun 2024. “Tahapan ini benar-benar membuat kami terharu. Awalnya, kami menghadapi tantangan, termasuk permasalahan terkait aset tanah wakaf yang harus diselesaikan. Namun, dengan kesungguhan dan kerja keras, kami berhasil memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan,” ujar Abdurrohman Kasdi.
Proses transformasi ini tidak hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga mencakup komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat. Kasdi menegaskan bahwa transformasi menjadi UIN Sunan Kudus akan menjadi motivasi besar bagi seluruh civitas akademika untuk terus berprestasi dan memberikan yang terbaik.
Selain IAIN Kudus, sebanyak 10 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) lainnya juga mengalami proses transformasi serupa. Ini termasuk sembilan IAIN, satu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), dan satu Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAHN), yang semuanya berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama di Indonesia.
Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, mengapresiasi komitmen dan kerja keras para pimpinan PTKN dalam proses transformasi ini. Beliau menegaskan pentingnya fokus pada peningkatan mutu dan perluasan akses pendidikan tinggi agar generasi muda Indonesia dapat mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
“Transformasi kelembagaan ini harus benar-benar memberikan dampak positif, terutama dalam upaya memperluas akses dan meningkatkan kualitas pendidikan. Saya berharap semua PTKN yang terlibat dapat menjawab tantangan ini dengan kinerja yang prima,” ungkap Menag, panggilan akrab Menteri Agama.
