Masjid Gambiran Pati, Baiturrohim namanya terletak di Sukoharjo, Margorejo, Pati, adalah salah satu masjid tertua di Kabupaten Pati. Sejarahnya dimulai pada zaman Sunan Kalijogo bersamaan dengan pembangunan Masjid Demak di era Raden Fatahillah.
Pembangunan Masjid Gambiran dipelopori oleh Habib Nurhadi, yang memiliki saudara kembar di Cirebon bernama Habib Nurhamid. Karena ikatan yang kuat dengan umat sebagai mad’u, Habib Nurhadi kemudian mengubah namanya menjadi Simbah Kromo Suro.
Keistiqomahannya dalam berlama-lama sujud ketika tahajjud membuatnya dikenal sebagai Mbah Njungkrung atau Mbah Cungkrung. Sayangnya, ketika proses pembangunan masjid besar di kota Pati belum selesai, Mbah Cungkrung telah wafat terlebih dahulu.
Salah satu sumber sejarah, zuriah dari Cirebon yang bersilaturahim ke Gambiran, serta catatan Babat Pati yang disusun oleh Dinas Kebudayaan Pati, mengkonfirmasi sejarah panjang masjid ini.
Mohammad Muhlis, seorang pengunjung, mengungkapkan, “Salah satu masjid tertua di Kabupaten Pati. Interiornya masih kelihatan suasana zaman dulu tapi terawat.”
Sementara itu, Masayu Mahesti menambahkan, “Masjid peninggalan para waliyullah di abad 17 yang masih terjaga keasliannya dan berdiri kokoh di tengah maraknya masjid modern.
Ada ketenangan tersendiri saat melakukan ibadah sholat di sini, dengan kebersihan yang terjaga dan air yang melimpah membuat ibadah kita terasa lebih mantap.”
Masjid Gambiran Baiturrohim tetap menjadi saksi bisu sejarah Islam di Pati. Interiornya yang terjaga dengan baik membawa suasana masa lampau yang autentik, menjadikannya tempat ibadah yang penuh dengan ketenangan dan spiritualitas tinggi.
Meski berdiri di tengah banyaknya masjid modern, keaslian dan kebersihan Masjid Gambiran terus terjaga, menghadirkan pengalaman ibadah yang khas bagi para jamaah.