33 Desa Prioritaskan Penurunan Angka Stunting di Kudus

Foto: instagram puskesmas wergu wetan

Pemerintah Kabupaten terus menggarap program percepatan penurunan angka dengan menetapkan 33 desa dan kelurahan sebagai lokus prioritas di tahun 2024. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti, menjelaskan bahwa penentuan desa-desa prioritas tersebut didasarkan pada Surat Keputusan Bupati Kudus nomor 400.7/1520/2024. Desa-desa ini tersebar terutama di Kecamatan Dawe, yang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Kabupaten Kudus.

Bacaan Lainnya

“Rembuk Stunting yang kami gelar juga melibatkan berbagai pihak, termasuk OPD terkait, swasta, organisasi filantropi, tokoh masyarakat, dan keagamaan. Keterlibatan mereka dianggap penting dalam mendukung keberhasilan program ini,” ungkap Revlisianto Subekti pada acara Rembuk Stunting di Pendapa Kabupaten Kudus, Selasa (30/7).

Upaya lain yang dilakukan termasuk pengelolaan pelayanan gizi masyarakat, penyuluhan, pengelolaan lingkungan yang sehat, pembinaan pelayanan KB, serta pengelolaan pelayanan kesehatan bayi baru lahir. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam menanggulangi masalah stunting di Kota Kretek.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan cakupan layanan intervensi dan memastikan bahwa program-program ini berjalan efektif di lapangan,” tambah Revlisianto.

Dengan adanya strategi yang terencana dan keterlibatan berbagai sektor masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kudus optimis dapat mencapai target nasional untuk meningkatkan presentase ASI eksklusif bagi bayi di bawah usia 6 bulan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.

Menanggapi tantangan yang dihadapi, Revlisianto menyoroti peran penting swasta dalam mendukung program penurunan stunting. Dia menekankan perlunya dukungan perusahaan untuk memfasilitasi para ibu yang bekerja agar dapat memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada anak-anak mereka.

Data menunjukkan bahwa sekitar 50 persen bayi di bawah usia 6 bulan di Kabupaten Kudus tidak mendapatkan ASI eksklusif, sebuah angka yang menjadi fokus perhatian dalam upaya menurunkan stunting.

* Follow Official WhatsApp Channel BeritaMuria.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini * Serta jangan lupa follow akun medsos kami dibawah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *