SD Negeri 2 Bulungcangkring Kudus , Jawa Tengah, mengalami penurunan drastis dalam jumlah pendaftar pada tahun ajaran 2024/2025, dengan hanya satu murid baru yang terdaftar. Kondisi ini menimbulkan suasana belajar yang layaknya privat, dengan hanya dua siswa di kelas 1—satu siswa baru dan satu siswa yang tinggal kelas karena belum mencapai usia cukup.
Plt Kepala Sekolah SD Negeri 2 Bulungcangkring Kudus , Sutipah, mengungkapkan bahwa masalah kekurangan murid di sekolah tersebut sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.
Ia menduga bahwa kurangnya sarana prasarana, seperti kamar mandi yang hanya tersedia satu, menjadi penyebab utama minimnya minat orang tua untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah ini. “Ya mungkin karena sarana prasarana kurang, misalnya kamar mandi dan lain-lain. Kamar mandi hanya satu,” ujar Sutipah.
Meski sudah berupaya keras mempromosikan sekolah, termasuk menginformasikan bahwa sekolah memiliki tenaga pengajar muda yang menguasai teknologi dan salah satu muridnya pernah meraih juara Olimpiade Sains Nasional (OSN), hal tersebut tampaknya tidak mempengaruhi minat pendaftaran.
“Upaya sudah saya sarankan orangtua, wali murid kalau di sini guru-gurunya muda banyak menguasai teknologi. Muridnya ada yang OSN matematika juara tiga tingkat kabupaten, tidak pengaruh,” tambahnya.
Pihak sekolah telah berulang kali melaporkan situasi ini kepada dinas terkait, dan berharap agar dinas pendidikan segera memberikan solusi untuk meningkatkan fasilitas dan menarik lebih banyak murid di masa depan.