KUDUS — Di tengah banjirnya konten hiburan ringan dan joget viral yang mendominasi platform TikTok, sebuah akun bernama @aryotemangsng justru tampil menonjol dengan pendekatan yang berbeda. Di saat banyak pengguna berlomba mengejar viralitas dengan gimmick instan, akun ini hadir membawa kesegaran lokal: dokumentasi sejarah, budaya, dan suasana autentik Kota Kudus dan sekitarnya yang jarang terekspos.
Dengan pendekatan sederhana dan tanpa embel-embel dramatis, akun ini menyuguhkan pengalaman visual dan naratif yang mendalam. Penonton diajak menyusuri lorong-lorong sempit, gang-gang kampung, bangunan tua, hingga toko-toko legendaris yang menyimpan cerita masa silam. Kontennya tidak hanya membangkitkan nostalgia, tapi juga memperkenalkan sisi Kudus yang nyaris terlupakan oleh arus modernisasi.
Meski jumlah pengikut akun ini masih tergolong mikro—baru mencapai ribuan orang—namun angka keterlibatan dan penonton videonya sangat impresif. Beberapa video berhasil menembus puluhan ribu hingga ratusan ribu penayangan. Total tanda suka telah melampaui angka 100 ribu, sebuah pencapaian yang mencerminkan betapa kuatnya daya tarik konten lokal yang disampaikan dengan jujur dan hangat.
Beberapa konten unggulan dari akun ini, antara lain, mengulas tentang Istana Kembar milik Raja Kretek M. Nitisemito, menampilkan keunikan jalan berliku seperti labirin di Desa Langgardalem, serta menelusuri jejak jalur rel kereta api lama yang pernah berjaya di Kota Kudus. Selain itu, ada pula video yang mengangkat kisah toko emas legendaris di kawasan Pecinan, yang ramai dibanjiri komentar netizen—sebagian besar mengenang masa kecil, keluarga, dan perubahan kota dari waktu ke waktu.
Salah satu ciri khas akun ini adalah penggunaan format motovlog. Dengan mengendarai sepeda motor menyusuri sudut-sudut kota, penonton diajak “ikut serta” dalam perjalanan. Pengambilan gambar yang natural, dikombinasikan dengan narasi bersahaja, membuat penonton seolah sedang mengobrol santai sambil menikmati secangkir teh di sore hari—membahas kampung halaman yang dicintai.
Kekuatan utama dari akun @aryotemangsng tak hanya terletak pada visual dokumentatifnya, tetapi juga pada gaya narasi yang cair dan akrab. Pemilik akun, yang juga merupakan narator, kerap menyelipkan guyonan khas Kudus dalam ceritanya. Ini membuat konten terasa dekat dengan keseharian penonton, terutama mereka yang memiliki ikatan emosional dengan kota ini.
Mengusung berbagai tagar seperti #kudus, #kudus24jam, dan #sekitarkudus, akun ini berhasil memetakan identitasnya dengan sangat jelas. Ia bukan hanya menjadi media dokumentasi sejarah dan budaya, melainkan juga jendela digital yang membuka kembali ingatan-ingatan kolektif tentang Kota Kudus. Bagi banyak warganet, terutama yang telah lama merantau, akun ini menjadi semacam pengobat rindu yang bisa dinikmati lewat layar ponsel, di mana pun mereka berada.
Dalam satu momen yang cukup mengharukan, pemilik akun menceritakan bagaimana salah satu videonya berhasil menjangkau hingga ke Eropa. Seorang warganet asal Kudus yang telah merantau selama 15 tahun menghubunginya secara pribadi. Ia mengungkapkan rasa terima kasih karena video tersebut menampilkan jalan kecil yang dahulu sering ia lalui saat masih tinggal di kampung halaman. Sekarang, jalan itu telah banyak berubah, namun kenangan yang tertanam tetap hidup melalui video yang diunggah oleh akun ini.
“Memang banyak yang berkomentar di video-video saya tentang kenangan yang pernah dilalui di jalan-jalan yang saya videokan,” ujar pemilik akun. “Karena menurut saya, jalan bukan cuma aspal hitam—ia adalah rekam jejak memori. Di sana, waktu pernah berdiam, langkah pernah bercerita, dan rindu pulang tanpa suara.”
Pernyataan tersebut mencerminkan filosofi konten yang diusung oleh akun ini: bahwa kota, gang sempit, toko tua, bahkan sebuah jalan kecil sekalipun, menyimpan sejarah personal yang tak ternilai. Akun @aryotemangsng dengan cermat merekam semua itu, lalu membagikannya kembali kepada publik dengan gaya yang hangat dan menggugah.
Meskipun baru dikategorikan sebagai mikro influencer, potensi akun ini ke depan sangat besar. Dengan konsistensi produksi konten, kolaborasi bersama komunitas lokal, serta peningkatan kualitas visual dan teknis, akun ini berpeluang menjadi pionir dalam praktik digital storytelling berbasis lokal, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
Lebih dari sekadar akun TikTok, @aryotemangsng layak disebut sebagai buku harian digital Kota Kudus—yang bisa dibuka, dibaca, dan dinikmati oleh siapa saja yang rindu rumah, ingin mengenal sejarah kecil kota, atau sekadar menjelajah ulang tempat-tempat yang pernah menjadi bagian dari hidup mereka. Dalam dunia digital yang serba cepat, akun ini menjadi semacam ruang singgah yang menenangkan—di mana memori, cerita, dan kota lama bertemu kembali.
@aryotemangsng ternyata bukan Istana Kembar Kudus yang ikonik, tapi inilah Rumah asli legenda dan Raja Kretek Kudus Nitisemito yang asli jarang yang tau rumah ini.. #kudus #kuduskotakretek #kudus24jam #kudusviral ♬ suara asli – Aryo Temangsang